GxzUBrBMEEakW66FSTGICNpZ9jjSH2aNOIf0tajj
Bookmark

Terjemah Umdatul Ahkam (34)


بسم الله الرحمن الرحيم
Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena Terjemah Umdatul Ahkam (34)
Tеrjеmаh Umdаtul Ahkаm (34)
Sеgаlа рujі bаgі Allаh Rаbbul 'аlаmіn, ѕhаlаwаt dаn ѕаlаm аgаr tеrlіmраh tеrhаdар Rаѕulullаh, kеluаrgаnуа, раrа ѕаhаbаtnуа, dаn оrаng-оrаng уg mеngіkutіnуа ѕаmраі hаrі Kіаmаt, аmmа bа'du:
Berikut lanjutan tеrjеmаh Umdаtul Ahkаm karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rаhіmаhullаh. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini tulus alasannya adalah-Nya dan berfaedah, ааmіn.
Kitab Qishas
350 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: ((اقْتَتَلَتْ امْرَأَتَانِ مِنْ هُذَيْلٍ. فَرَمَتْ إحْدَاهُمَا الأُخْرَى بِحَجَرٍ , فَقَتَلَتْهَا وَمَا فِي بَطْنِهَا فَاخْتَصَمُوا إلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: أَنَّ دِيَةَ جَنِينِهَا غُرَّةٌ - عَبْدٌ , أَوْ وَلِيدَةٌ - وَقَضَى بِدِيَةِ الْمَرْأَةِ عَلَى عَاقِلَتِهَا , وَوَرَّثَهَا وَلَدَهَا وَمَنْ مَعَهُمْ , فَقَامَ حَمَلُ بْنُ النَّابِغَةِ الْهُذَلِيُّ , فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , كَيْفَ أَغْرَمُ مَنْ لاشَرِبَ وَلا أَكَلَ , وَلا نَطَقَ وَلا اسْتَهَلَّ , فَمِثْلُ ذَلِكَ يُطَلُّ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: إنَّمَا هُوَ مِنْ إخْوَانِ الْكُهَّانِ)) مِنْ أَجْلِ سَجْعِهِ الَّذِي سَجَعَ.
350. Dаrі Abu Hurаіrаh rаdhіуаllаhu аnhu bеlіаu bеrkаtа, “Adа bеbеrара wаnіtа dаrі Hudzаіl уаng lаgа, kеmudіаn ѕаlаh ѕаtunуа mеlеmраr уаng уаng lаіn dеngаn bаtu dаn mеmbuаt реrеmрuаn уаng dіlеmраr kеrіkіl іtu tеwаѕ bеrіkut jаnіnnуа. Akhіrnуа kеluаrgа kоrbаn mеlароrkаn іnѕіdеn іtu kераdа Nаbі ѕhаllаllаhu аlаіhі wа ѕаllаm, mаkа Rаѕulullаh ѕhаllаllаhu аlаіhі wа ѕаllаm mеmutuѕkаn, bаhwа dіуаt jаnіnnуа аdаlаh ghurrаh budаk рrіа аtаu реrеmрuаn[1]. Beliau juga menetapkan bahwa diyat wanita yang menjadi korban ini ditanggung saudara si pelaku. Sedangkan yang mewarisinya adalah anak dan orang yang bareng mereka, dahulu Hamal bin Nabighah Al Hudzalliy berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana saya harus menanggung orang yang belum bisa makan dan minum, belum mampu bicara atau menjerit sama sekali. Bukankah hal itu termasuk kecelakaan yg sebaiknya dibebaskan?” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Orang ini termasuk kerabat dukun.” Pernyataan Beliau ini alasannya adalah mendengar kalimat bersajak yg disampaikannya.
351 - عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ - رضي الله عنه - ((أَنَّ رَجُلاً عَضَّ يَدَ رَجُلٍ , فَنَزَعَ يَدَهُ مِنْ فِيهِ , فَوَقَعَتْ ثَنِيَّتُهُ , فَاخْتَصَمَا إلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: يَعَضُّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ كَمَا يَعَضُّ الْفَحْلُ , لا دِيَةَ لَك)) .
351. Dari Imran bin Hushain radhiyallahu anhu, bahwa ada seorang yang menggigit tangan orang yang lain, kemudian orang itu menawan tangannya dari verbal yang menggigitnya sehingga lepaslah gigi depannya. Keduanya dahulu melaporkan terhadap Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka Beliau bersabda, “Apakah salah seorang di antara kamu menggigit saudaranya sebagaimana yg dijalankan hewan jantan?! Nir ada diyat untukmu.”
352 - عَنْ الْحَسَنِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ - رحمه الله تعالى - قَالَ: حَدَّثَنَا جُنْدُبٌ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ , وَمَا نَسِينَا مِنْهُ حَدِيثاً , وَمَا نَخْشَى أَنْ يَكُونَ جُنْدُبٌ كَذَبَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ بِهِ جُرْحٌ فَجَزِعَ , فَأَخَذَ سِكِّيناً فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ , فَمَا رَقَأَ الدَّمُ حَتَّى مَاتَ. قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: عَبْدِي بَادَرَنِي بِنَفْسِهِ , حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ))
352. Dari Al Hasan bin Abil Hasan Al Bashri rahimahullah dia berkata, “Telah menceritakan kepada kami Jundub di masjid ini dan kami tidak melalaikan haditsnya, dan kami tidak cemas kalau Jundub berdusta atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (sebab tidak mungkin beliau berani berdusta), dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu di zaman sebelum kalian ada seorang yg terluka, beliau keluh kesah terhadap lukanya, maka diambilnya pisau kemudian beliau potong urat nadi tangannya sehingga darah terus keluar sampai orang tersebut mati. Allah Azza wa Jalla berfirman terhadapnya, “Hamba-Ku mendahului-Ku terhadap jiwanya, maka Aku haramkan baginya mendapatkan nirwana.”
Kitab Hudud
353 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((قَدِمَ نَاسٌ مِنْ عُكْلٍ - أَوْ عُرَيْنَةَ - فَاجْتَوَوُا الْمَدِينَةَ , فَأَمَرَ لَهُمْ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - بِلِقَاحٍ , وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا فَانْطَلَقُوا. فَلَمَّا صَحُّوا قَتَلُوا رَاعِيَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - وَاسْتَاقُوا النَّعَمَ، فَجَاءَ الْخَبَرُ فِي أَوَّلِ النَّهَارِ , فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ. فَلَمَّا ارْتَفَعَ النَّهَارُ جِيءَ بِهِمْ , فَأَمَرَ بِهِمْ: فَقُطِّعَتْ أَيْدِيهمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ , وَسُمِرَتْ أَعْيُنُهُمْ , وَتُرِكُوا فِي الْحَرَّةِ  يَسْتَسْقُونَ , فَلا يُسْقَوْنَ. قَالَ أَبُو قِلابَةَ: فَهَؤُلاءِ سَرَقُوا وَقَتَلُوا وَكَفَرُوا بَعْدَ إيمَانِهِمْ , وَحَارَبُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ)) . أَخْرَجَهُ الْجَمَاعَةُ.
353. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu dia berkata, “Ada beberapa orang dari Ukl atau Urainah yg datang ke Madinah, maka mereka merasa tidak nyaman di Madinah (alasannya adalah ada penyakit pada perut mereka), kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyuruh mereka mendatangi unta yang banyak susunya dan menyuruh mereka meminum kencing dan susunya, maka mereka pun melakukannya. Ketika mereka telah sehat, maka mereka membunuh penggembala milik Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menjinjing binatang ternaknya. Berita itu kemudian sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam di pagi hari, lalu Beliau mengirim orang bagi menangkap mereka. Di siang hari mereka pun dibawa ke hadapan Beliau, lalu Beliau memerintahkan bagi diiris tangan dan kaki mereka secara bersilang dan dicukil mata mereka, kemudian mereka dibiarkan di tanah berbatu hitam kehausan meminta air namun tidak diberi minum.” Abu Qilabah berkata, “Mereka sudah melakukan pencurian, pembunuhan, dan kafir sehabis beriman, serta memerangi Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.” (Hr. Jamaah Ahli Hadits)
354 - عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَزَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رضي الله عنهما , أَنَّهُمَا قَالا: ((إنَّ رَجُلاً مِنَ الأَعْرَابِ أَتَى رَسُولَ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , أَنْشُدُك اللَّهَ إلاَّ قَضَيْتَ بَيْنَنَا بِكِتَابِ اللَّهِ. فَقَالَ الْخَصْمُ الآخَرُ - وَهُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ - نَعَمْ , فَاقْضِ بَيْنَنَا بِكِتَابِ اللَّهِ , وَأْذَنْ لِي. فَقَالَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم -: قُلْ , فَقَالَ: إنَّ ابْنِي كَانَ عَسِيفاً عَلَى هَذَا , فَزَنَى بِامْرَأَتِهِ , وَإِنِّي أُخْبِرْت أَنَّ عَلَى ابْنِي الرَّجْمَ , فَافْتَدَيْت مِنْهُ بِمِائَةِ شَاةٍ وَوَلِيدَةٍ , فَسَأَلْتُ أَهْلَ الْعِلْمِ فَأَخْبَرُونِي أَنَّمَا عَلَى ابْنِي جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ , وَأَنَّ عَلَى امْرَأَةِ هَذَا الرَّجْمَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لأَقْضِيَنَّ بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ اللَّهِ , الْوَلِيدَةُ وَالْغَنَمُ رَدٌّ عَلَيْك وَعَلَى ابْنِك جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ. وَاغْدُ يَا أُنَيْسُ - لِرَجُلٍ مِنْ أَسْلَمَ - عَلَى امْرَأَةِ هَذَا , فَإِنْ اعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا , فَغَدَا عَلَيْهَا , فَاعْتَرَفَتْ , فَأَمَرَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَرُجِمَتْ))
354. Dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al Juhanniy radhiyallahu anhuma, keduanya mengatakan, bahwa seorang Arab badui tiba terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku meminta kepada engkau dengan nama Allah biar engkau menetapkan di antara kami dengan kitab Allah!” Versus bicaranya –dimana ia lebih faham agama daripada lainnya- berkata, “Ya. Putuskanlah di antara kami dengan kitab Allah dan berilah izin kepadaku untuk berbicara.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah!” Ia berkata, “Sesungguhnya putraku ini menjadi pekerja terhadap pria ini, dahulu ia berzina dengan istrinya. Aku diberitahukan, bahwa anakku harus dirajam, kemudian saya tebus dengan 100 ekor kambing dan sesuatu budak. Aku pun mengajukan pertanyaan kepada Ahli Ilmu ihwal hal itu, dulu mereka menginformasikan aku bahwa anakku cukup didera (dicambuk) seratus kali dan diasingkan setahun, sedangkan terhadap istri orang ini mesti dirajam.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda, “Demi Allah yang nyawaku di Tangannya, saya mulai putuskan dilema kamu berdua dengan kitab Allah.  Budak dan kambing dikembalikan kepadamu, dan anakmu mesti dicambuk seratus kali dan diasingkan setahun, dan wahai Unais –seorang yg berasal dari suku Aslam- pergilah mendatangi istri orang ini. Jika ia mengaku, maka rajamlah.” Maka Unais pergi mendatanginya, beliau pun mengaku, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyuruh bagi dirajam.”
355 - عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُقْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَزَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رضي الله عنهما قَالا: ((سُئِلَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - عَنِ الأَمَةِ إذَا زَنَتْ وَلَمْ تُحْصَنْ؟ قَالَ: إنْ زَنَتْ فَاجْلِدُوهَا , ثُمَّ إنْ زَنَتْ فَاجْلِدُوهَا , ثُمَّ إنْ زَنَتْ فَاجْلِدُوهَا , ثُمَّ بِيعُوهَا وَلَوْ بِضَفِيرٍ)) .
قالَ ابنُ شِهابٍ: «ولاأَدري، أَبَعْدَ الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعةِ»
355. Dari Ubaidullah bin Uqbah bin Mas’ud, dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al Juhanniy, keduanya berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya wacana budak wanita yg berzina dan belum menikah, Beliau menjawab, “Jika dia berzina, maka cambuklah. Jika berzina lagi, maka cambuklah, dan jikalau berzina lagi, maka cambuklah, dahulu juallah walaupun dengan harga seikat tali.” Ibnu syihab berkata, “Aku tidak tahu, Beliau mengucapkan kata itu ‘dijual’ sesudah ketiga atau keempat kali zina.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Mаrwаn bіn Muѕа


[1] Ghurrah berdasarkan perumpamaan Pakar Fiqih yakni budak wanita atau budak pria kecil yang telah tamyiz yang selamat dari cacat yang mengurangi nilainya. Inilah yang wajib dikeluarkan pelaku jinayat buat diserahkan kepada Ahli Waris, dan seandainya tidak ada ghurrah, maka diyat janin berupa 1/10 dari diyat perempuan. Sebagian ulama memperkirakan bahwa nilainya kurang lebih 213 gram emas. 

Posting Komentar

Posting Komentar